
Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan foto-foto yang menunjukkan puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pandeglang, Banten, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di teras sekolah. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya ruang kelas yang memadai.
Kondisi Memprihatinkan di SDN Bojen 2
Di SDN Bojen 2, Kecamatan Cimanuk, sebanyak 44 siswa kelas 6 harus belajar di luar kelas karena ruang kelas mereka disegel oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris tanah sekolah tersebut. Akibatnya, proses pembelajaran berlangsung di teras dan lapangan tanpa fasilitas memadai seperti meja, kursi, atau papan tulis. Kepala SDN Bojen 2, Juhni, menyatakan bahwa penyegelan ruang kelas terjadi pada 30 September 2024, dan sejak itu siswa kelas 6 terpaksa belajar di luar kelas.
Solusi dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Menanggapi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berkomitmen untuk segera mencari solusi. Kadindikbud Pandeglang, Hairul Alwan, mengungkapkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan sengketa lahan dan memastikan siswa dapat kembali belajar di ruang kelas yang layak. Selain itu, Pemkab juga berencana untuk melakukan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal.
Dukungan dari Masyarakat dan Komite Sekolah
Selain upaya pemerintah, dukungan dari masyarakat dan komite sekolah juga sangat penting. Komite sekolah bersama warga setempat telah berinisiatif untuk menyediakan fasilitas sementara, seperti tenda darurat, agar siswa tetap dapat melaksanakan KBM meskipun dalam kondisi terbatas. Namun, solusi jangka panjang tetap diperlukan untuk memastikan kenyamanan dan kualitas pendidikan bagi para siswa
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan di Pandeglang
Kondisi ini menjadi cermin bagi pentingnya perhatian serius terhadap infrastruktur pendidikan di daerah-daerah. Pemerintah diharapkan dapat lebih proaktif dalam mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan perawatan fasilitas pendidikan, serta menyelesaikan sengketa lahan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi siswa yang harus belajar di teras atau fasilitas darurat lainnya.
Semoga dengan adanya perhatian dan upaya bersama, pendidikan di Pandeglang dapat berkembang dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi generasi penerus bangsa.