
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza kembali menjadi target serangan udara Israel. Akibat serangan tersebut, kondisi rumah sakit yang sebelumnya sudah kewalahan kini porak-poranda. Fasilitas rusak parah, tenaga medis luka-luka, dan puluhan pasien harus dievakuasi di tengah kekacauan.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya intensitas agresi militer Israel di wilayah Gaza utara. RS Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu fasilitas kesehatan utama di kawasan tersebut, menjadi tempat berlindung ribuan warga sipil yang kehilangan tempat tinggal. Namun, tidak ada jaminan keamanan meski bangunan tersebut berstatus fasilitas kemanusiaan.
Menurut laporan saksi mata dan lembaga kemanusiaan, suara ledakan terdengar dari arah rumah sakit sekitar dini hari. Sebagian bangunan hancur, sementara alat-alat medis penting tidak lagi bisa digunakan. Beberapa ruang operasi dan perawatan intensif juga ikut terkena dampaknya.
Tenaga medis menghadapi tekanan luar biasa. Mereka harus bekerja tanpa pasokan listrik yang memadai, kekurangan obat, dan dalam kondisi ancaman terus-menerus. Banyak dari mereka memilih tetap tinggal demi menyelamatkan pasien.
Komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan mengecam keras serangan ini. Mereka menilai penyerangan terhadap fasilitas kesehatan sebagai pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.
Hingga kini, jumlah pasti korban masih dalam pendataan. Namun, serangan terhadap RS Indonesia menjadi simbol bagaimana konflik ini terus mengancam nyawa warga sipil dan menghancurkan fasilitas kemanusiaan yang seharusnya dilindungi.