Sebuah video yang menampilkan warga sedang menggotong jenazah melintasi sungai viral di media sosial dan mengundang empati publik. Kejadian yang diduga terjadi di salah satu daerah pedalaman di Indonesia itu menjadi sorotan lantaran jenazah harus dibawa menyeberang sungai menggunakan tandu darurat dan rakit bambu.

Video yang berdurasi kurang dari dua menit itu memperlihatkan betapa sulitnya proses pemakaman jenazah akibat jalan utama menuju lokasi pemakaman dilarang untuk dilewati. Larangan tersebut bukan karena bencana alam, melainkan karena konflik atau kebijakan lokal yang masih belum jelas duduk perkaranya.


Penyebab Larangan: Masih Jadi Tanda Tanya

Masyarakat setempat mengaku bahwa mereka sudah lama tidak bisa menggunakan akses jalan tersebut, yang sebenarnya merupakan rute tercepat menuju kompleks pemakaman desa. Menurut keterangan salah satu warga, jalan itu diduga ditutup oleh pihak tertentu karena alasan kepemilikan lahan atau perselisihan administratif.

Karena tidak ada akses lain, warga pun terpaksa mengambil jalan alternatif — yakni melintasi sungai dangkal yang licin dan berbatu. Namun, tentu saja jalur ini sangat berisiko, terlebih bagi orang tua dan anak-anak yang ikut dalam prosesi pemakaman.


Reaksi Publik: Simpati dan Kritikan Muncul

Setelah video tersebut viral, netizen berbondong-bondong memberikan komentar yang beragam. Sebagian besar menunjukkan rasa prihatin dan simpati mendalam terhadap keluarga jenazah dan warga yang terpaksa berjuang di tengah keterbatasan.

Tak sedikit pula warganet yang mengecam keras pihak-pihak yang melarang penggunaan jalan, menyebutnya tidak manusiawi karena menghalangi prosesi pemakaman yang seharusnya sakral dan penuh penghormatan.

“Ini bukan soal infrastruktur semata, tapi soal kemanusiaan,” tulis salah satu komentar yang disukai ribuan orang.


Pemerintah Diminta Turun Tangan

Seiring viralnya video tersebut, sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi sosial mendesak pemerintah daerah setempat untuk segera turun tangan. Mereka berharap agar akses menuju pemakaman dibuka kembali atau setidaknya dicari jalan keluar yang adil bagi semua pihak.

Selain itu, insiden ini juga membuka mata banyak pihak tentang masih banyaknya daerah terpencil yang belum memiliki akses jalan layak, padahal menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, termasuk proses penguburan.


Penutup: Potret Ketimpangan yang Perlu Diperbaiki

Peristiwa jenazah yang harus disebrangkan sungai karena larangan penggunaan jalan bukan hanya kisah menyedihkan, tapi juga cerminan nyata ketimpangan akses dan konflik sosial yang masih terjadi di Indonesia.

Sudah saatnya semua pihak — baik pemerintah, tokoh masyarakat, hingga pemilik lahan — bergandengan tangan untuk mengedepankan kemanusiaan. Karena pada akhirnya, setiap manusia layak mendapatkan penghormatan yang layak, bahkan di perjalanan terakhirnya.

admin

Written by

admin

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *