Menjelang Hari Raya Idul Adha, strategi pemasaran yang unik kembali mencuri perhatian publik. Seorang pedagang hewan kurban di Bantul, Yogyakarta, kembali viral setelah menggandeng mahasiswi untuk membantu menjual kambing kurban. Strategi ini sebelumnya sempat menuai perhatian luas karena melibatkan SPG (Sales Promotion Girl) berpakaian rapi dan menarik dalam menjajakan hewan kurban.

Kini, pendekatan serupa diterapkan kembali, namun dengan sentuhan berbeda. Pedagang tersebut mengajak para mahasiswi dari berbagai kampus di Yogyakarta untuk terlibat langsung dalam kegiatan penjualan, tidak hanya sebagai pemanis promosi, tetapi juga dilatih dalam hal pemasaran, komunikasi, hingga perawatan hewan. Hal ini dianggap sebagai bentuk pemberdayaan perempuan sekaligus memberikan pengalaman praktis bagi para mahasiswi.

Menurut sang pedagang, kolaborasi ini bukan sekadar trik pemasaran, tapi juga bentuk edukasi bisnis dan wirausaha. Para mahasiswi yang terlibat diberikan komisi dari setiap penjualan, serta kesempatan belajar langsung bagaimana mengelola bisnis musiman seperti jual beli hewan kurban.

Respons masyarakat cukup beragam. Banyak yang memuji kreativitas dan keberanian dalam menerapkan pendekatan pemasaran yang tidak biasa. Tak sedikit pula yang menyambut positif karena kegiatan ini dinilai memberdayakan generasi muda dan memperluas wawasan mereka.

Dengan pendekatan ini, pedagang berharap bisa meningkatkan penjualan sekaligus memberikan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat. Di tengah persaingan pasar hewan kurban yang semakin ketat, inovasi seperti ini terbukti mampu menarik perhatian dan menciptakan peluang baru.